Bangunan Air
BANGUNAN AIR
Konstruksi Bangunan Air merupakan banguan di sungai yang berfungsi untuk memanfaatkan dan mengendalikan sungai. Sungai merupakan jantung kehidupan, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan, karena sungai merupakan sumber air yang mudah didapat dan mudah untuk dimanfaatkan. Tetapi sungai juga perlu dikendalikan dari bahaya banjir, angkutan sedimen dan pencemaran. Dengan perencanaan dan pembuatan bangunan air yang tepat maka sungai dapat dimanfaatkan dan dikendalikan.
Assalamu'alaikum wr. wb. Disini saya akan memperkenalkan dan memberikan sedikit pengetahuan mengenai Bangunan Air yang saya dapat dari rangkuman buku yang berjudul "Bangunan Air" karya Ir Prastumi, MT dan Dr. Ir Aniek Masrevaniah Dipl. HE. dan juga artikel yang saya baca di internet mengenai jenis-jenis bangunan air.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan primer maupun sekunde. Jumlah kebutuhan air semakin meningkakat setiap tahun, sedangkan volume air relative tetap sehingga membuat manusia memanfaatkan sumber daya air seefesien mungkin.
Perancangan pemanfaatan air sungai memerlukan adanya konsep untuk mencaai efisiensi yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Pada dasarnya hal tersebut tida hanya didasarkan pada pengetahuan bidang teknik sipil saja, namun juga bidang-bidang lainnya misalnya bidang geologi, pengairan, sosial ekonomi, hukum, mesin, kimia, biologi, listrik dan sebagainya.
Contoh bangunan air, Gambar diambil dari http://civilengineeringclassb.blogspot.com
Bangunan Air
Bangunan air adalah bangunan yang digunakan untuk memanfaatkan dan mengendalikan air di sungai maupun di danau. Bentuk dan ukuran bangunan tergantung kebutuhan, kapasitas maksimum sungai, dana pembangunan dan sifat hidrolik sungai. Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat tidak memerlukan segi keindahan dibandingkan dengan bangunan-bangunan gedung, jembatan, dan perancanaan bangunannya secara detail dan tidak terlalu halus. Permukaan bangunan air atau bagian depannya sebaiknya berbentuk lengkung untuk menghindari kontraksi sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi, dan mengurangi gerusan lokal di sekeliling bangunan atau di hilir bangunan. Hampir seluruh bahan bangunan konvensional terpakai dalam pembuatan bangunan air misalnya batu, tanah, beton, kayu, tanah liat, semen, campuran aspal dan logam untuk bahan pelengkap misalnya pintu air, katup-katup dan sebagainya.
Bangunan air untuk irigasi
Bangunan ini merupakan bangunan utama yang dibangun di sungai untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Jenis bangunan yang dipilih harus disesuaikan dengan jumlah air yang ada di sungai tersebut, sifat hidrolik sungai, daerah yang akan diairi, jenis tanaman yang akan di kembangkan dan sebagainya. Air yang diambil dari sungai harus bias mengalir dan harus bisa mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memungkinkan untuk mengukur air yang masuk jaringan irigasi.
Mengingat tempat kedudukan lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada maka dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama yaitu :
1). Bangunan pengambil bebas
Bangunan ini dibuat untuk memungkinkan dibelokkannya air sungai ke irigasi tanpa merubah kondisi sungai, jika muka air sungai cukup tinggi untuk mencaai lahan yang akan diairi. Bangunan tersebut berupa saluran pengambilan yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur debit air yang masuk untuk memenuhi kebutuhan irigasi. Bangunan tersebut harus dapat mengambil air dengan jumlah yang cukup pada saat pemberian air irigasi tanpa memerlukan peninggian muka air di sungai
2). Bangunan Bendung
Bangunan ini dibangun melintang sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sungai, menaikkan tinggi tekan sehingga mudah dimanfaatkan untuk keperluan irigasi, dengan jarak saluran yang relatif pendek jika bangunan tersebut juga akan mengatur elevasi muka air di sungai maka ada 2 tipe yang dapat dibangun, yaitu :
a. Bendung melimpah atau bisa disebut juga bendung tetap bending tetap adalah bangunan pelimpah melintang sungai yang memberikan tinggi muka air minimum pada bangunan pengambilan untuk keperluan irigasi
b. Bendung gerak, yang berupa pintu air bendung ini dapat dihilangkan selama terjadi aliran besar yaitu dengan cara membuka pintu air, sehingga masalah yang dtimbulkan selama banjir kecil saja, karena kenaikan muka air akibat banjir rendah
c. Bending gerak ,yang berupa karet. Bending ini dapat mengembang dan mengempis secara otomatis, apabila air telah mencapai ketinggian yang telah ditentukan
3). Bendungan
Bangunan ini dibangun melintang sungai untuk meninggikan muka air dan membuat tampungan ai. Perencanaan waduk dan bendungan memerlukan tenaga ahli yang berpengalaman mengingat kompleksnya masalah. Dengan dibangunnya waduk ini dapat berfungsi ganda antara lain pengandalian banjir, irigasi, PLTA, industry, air minum, perikanan, rekreasi, dan lain-lain. Jenis bendingan bermacam-macam tergantung material yang digunakan untuk membangun tubuh bendungan, antara lain :
Bendungan beton : - bendungan busur (Arch Dam)
- bendungan berpenompang (Buttress Dam)
- bendungan gaya berat (Gravity Dam)
Bendungan urugan : - bendungan homogeny
- bendungan batu atau sekat
- bendungan zonal.
4). Alternatif pemilihan jenis bangunan utama.
Pemilihan ketiga bangunan utama didasarkan pada topografi dan debit yang tersedia serta debit kebutuhan. Debit andalan sedapat mungkin 1,2x debit kebutuhan, namun juga bisa dibuat sama apabila keandalan yang diinginkan lebih rendan atau dengan system pemberian air irigasi yang diatur secara bergilir. Secara garis besar dasar pemilihan ketiga alternative tersebut dipertimbangkan sebagai berikut :
1. Q andalan cukup, H (tinggi tekan) cukup, maka dapat dibangun pengambilan bebas.
2. Q andalan cukup, H tidak cukup, maka dibangun bending. Bending tetep jika sungai mampu menampung kenaikan air saat banjir.
3. Bendungan, jika Q tidak cukup dan H tidak cukup.
5). Aspek Keamanan
Semua konstruksi bangunan air yang berfungsi sebagai pengembangan sumber daya airharus dibuat sesuai dengan manfaat yang dapat diambil. Semua bangunan tersebut mempunyai resiko terhadap banjir, mengingat setiap musim penghujan air sungai menjadi tinggi. Untuk itu dimensi bangunan harus disesuaikan dengan manfaat dan keamanan terhadap banjir. Dmensi yang besar tentu aman, namun harganya menjadi mahal sehingga tidak layak dari segi ekonomi. Untuk membatasi hal itu perlu diambil langkah dengan menetapkan besaran banjir sebagai banjir rancangan untuk merencanakan dimensi bangunan tersebut, selanjutnya bangunan dikontrol terhadap tekanan yang menyebabkan bangunan rusak sebelum masanya. Pada umumnya akan tidak ekonomis untuk merencanakan proyek lagi keamanan banjir terbesar yang mungkin terjadi dan untuk memastikan tersedianya air untuk musim kemarau yang paling sering sekalipun. Sebaliknya recana proyek diukur dengan pertimbangan peluang, sehingga peluang gagalnya proyek yang bersangkutan untuk memenuhi tujuannya akan kecil, tetapi tetap positif.
Demikian kajian tentang bangunan air dari banyaknya pembahasan tentang bangunan air ada sesuatu yang harus kita tahu bahwa menyempitnya lahan pertanian akibat pemenuhan kebutuhan yang lain bukan berarti tidak diperlukannya lagi bangunan air karena kehidupan manusia bersumber dari air dan alam. Dari jumlah penduduk yang semakin meningkat maka diperlukan tenaga-tenaga ahli untuk terus melestarikan sumber daya air.
Sumber Referensi
1). Buku Teknik+sipil+bangunan+air
2). Bangunan Air Wikipedia
3).http://library.uny.ac.id
4).http://uny.ac.id
Komentar
Posting Komentar